BANDUNG, OBATGINJAL.ID – Dalam dua dekade terakhir kematian akibat gagal ginjal mengalami peningkatan dan menjadikan gagal ginjal sebagai salah satu penyakit tidak menular penyebab utama kematian di seluruh dunia. Penyakit progresif ini memengaruhi sekitar 10% dari total populasi penduduk dunia atau diperkirakan lebih dari 800 juta orang. Kerusakan fungsi ginjal membawa perubahan signifikan pada tubuh pengidapnya, khususnya pada keseimbangan elektrolit dan mineral yang ada dalam tubuh.
Sejatinya tubuh manusia membutuhkan mineral untuk menjaga homeostasis di dalamnya. Mineral yang dimaksud di antaranya fosfat, kalium, kalsium, magnesium, natrium, dan klorida. Dalam jumlah yang cukup mineral tersebut dapat mendorong fungsi dari berbagai jaringan dan organ serta sistem metabolisme yang terjadi di dalam tubuh. Sayangnya dengan fungsi ginjal yang terganggu adanya mineral berlebih akan sulit dikeluarkan bersama urin. Seiring berjalannya waktu, asupan mineral yang datang dari makanan yang dikonsumsi akan meningkat kadarnya dan mengganggu keseimbangan mineral di tubuh.
Kerusakan ginjal yang tidak segera diatasi akan mempercepat terjadinya komplikasi yang lebih serius. Bermula dari ketidakseimbangan mineral, berbagai gangguan kesehatan bisa saja terjadi, salah satunya hiperfosfatemia. Hiperfosfatemia adalah kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar fosfat dalam darah. Dalam tubuh, fosfat bekerja sama dengan kalsium dalam kadar yang tepat dan konstan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, sehingga ketika kadar salah satunya terganggu, maka akan menimbulkan masalah kesehatan yang cukup serius pada tulang dan gigi.
Ilustrasi kerusakan tulang akibat gagal ginjal (www.freepik.com)
Terjadinya hiperfosfatemia, khususnya akibat perkembangan gagal ginjal, akan merangsang tubuh untuk melepaskan lebih banyak hormon paratiroid (PTH). Dengan tingkat hormon PTH yang tinggi, kalsium yang ada pada tulang akan berpindah ke darah untuk mengikat kelebihan fosfat. Akan tetapi, dengan banyaknya kalsium yang digunakan, hal ini akan berpengaruh terhadap kekuatan tulang dan menimbulkan komplikasi lebih lanjut yang biasanya dikenal dengan ginjal osteodistrofi atau renal bone disease. Ginjal osteodistrofi ditandai dengan lemahnya struktur tulang dan membuat pengidap mudah mengalami perubahan bentuk tulang dan cedera seperti patah jika mendapat tekanan.
Dengan peran sangat penting yang dimiliki ginjal, maka kerusakan yang terjadi pada organ tersebut harus segera diatasi. Penanganan gangguan ginjal sedini mungkin efektif dalam mencegah komplikasi serius dan mematikan seperti ginjal osteodistrofi. Pengobatan ginjal berguna untuk menekan gejala gagal ginjal yang timbul dan mencegah kerusakan sel ginjal agar tidak semakin meluas. Khusus terapi dengan menggunakan obat ginjal CMI, tidak hanya gejala yang diatasi, tetapi sel ginjal yang sudah terlanjur mengalami kerusakan pun akan diperbaiki atau direvitalisasi agar kembali memiliki kemampuan dalam menyaring darah. Dengan fungsi ginjal yang kembali pulih seiring waktu, risiko komplikasi seperti kerusakan tulang dan gigi pun bisa dikurangi dan dengan konsistensi yang berkelanjutan, pengidap dapat melepas ketergantungan obat ginjal bahkan menurunkan frekuensi cuci darah agar kualitas hidup menjadi lebih baik.
Ilustrasi obat ginjal CMI (www.freepik.com)
Obatginjal.id bersama CMI Hospital - Rumah Sakit Ginjal hadir sebagai solusi pengobatan ginjal. Fokus dari obat ginjal CMI Hospital - Rumah Sakit Ginjal yakni merevitalisasi organ ginjal pasien sehingga pasien dapat menghindari pengobatan ginjal dengan tindakan invasif, serta melepas ketergantungan pasien akan obat ginjal dan cuci darah seumur hidup, sejalan dengan perbaikan fungsi ginjal pasien.
Informasi selengkapnya mengenai Obat Ginjal CMI Hospital - Rumah Sakit Ginjal dapat melalui Call Center (022) 253 1000 atau WhatsApp 0811 9161 166.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9073222/#:~:text=Chronic%20kidney%20disease%20is%20a,amounting%20to%20%3E800%20million%20individuals.
https://www.kidney.org/atoz/content/MineralBoneDisorder
http://journal.thamrin.ac.id/index.php/anakes/article/view/330/287
©Template by HtmlCodex / Development by Galeryheri